PENERAPAN LITERASI DIGITAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

 SELAMAT DATANG 

WAHAI PENDUDUK BUMI


        HAI...

        HAI...

        HAI...

    Nama Saya Aziz Nur Kusuma (2195114021) dari Prodi Teknik Informatika Universitas Hasyim Asy'ari. Tujuan membuat website ini yakni, memenuhi tugas mata kuliah Literasi Digital dengan dosen pengajar Bapak Terdy Kistofer, S.Pd,M.T.

    Sebelumnya kalian disini wajib mengetahui terlebih dahulu definisi Literasi Digital. Apa sih pengertian dari Literasi Digital?. Setelah itu baru kalian belajar tentang penerapannya di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. 

    Yuk mari belajar bersama dengan memahami satu-persatu materi yang ada!


    Pengertian Literasi Digital

    Literasi adalah kemampuan manusia yang cakap menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis & mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari untuk mengahadapi perkembangan teknologi. Sedangkan menurut para ahli, seperti Bawden (2001) menyampaikan bahwa pemahaman baru literasi digital sebenarnya menekan pada literasi komputer dan literasi informasi. Dimana literasi komputer ini sudah ada pada tahun 1980-an. Seiring berjalannya waktu pemahaman literasi komputer makin meluas, diperkirakan pada tahun 1990-an. Nah, kemudian manusia cakap di seluruh penjuru bumi makin mudah mengakses  perihal pemahaman diatas. Mereka mulai berfikir akan pentingnya Literasi Digital untuk menunjang kemampuan mereka di berbagai bidang dengan memanfaatkan semakin majunya perkembangan teknologi yang ada. Contoh dari kegiatan ini penggunaan ebook dalam belajar.


  PENERAPAN LITERASI DIGITAL 

DI LINGKUNGAN KELUARGA 

    Dilansir dari https://gln.kemdikbud.go.id/ data dari Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) mengungkapkan bahwa keluarga belum sepenuhnya dilibatkan dalam upaya literasi. Hanya 12,23 persen aktivitas literasi digital menargetkan orangtua sebagai peserta aktif. Padahal, aktivitas digital anak dan remaja sebagian besar berlangsung di unit terkecil keluarga. Sebagai teknologi yang sudah masuk pada tahap ’wajib ada’ dalam kehidupan masyarakat modern, teknologi digital juga hadir dalam keluarga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari di rumah. Penggunaan internet dan telepon pintar menjadikan teknologi digital bukan lagi barang mewah. Keluarga kelas menengah ke bawah di Indonesia pun sudah banyak yang memiliki akses pada teknologi digital ini. 

    Peran orang tua sangat diharapkan dalam pembahasan hal ini demi mengarahkan dan mengembangkan budaya literasi digital di lingkungan keluarga. Tujuannya agar para putra-putrinya memiliki kemampuan cakap teknologi, paham literasi digital, dan juga kreatif, serta inovatif dalam perkembangan zaman. Penguatan budaya literasi digital di keluarga juga akan mengarahkan terhadap keharmonisan sebuah keluarga. Dikarenakan dalam keluarga tersebut akan mengelola media digital secara bijak, cerdas, serta cermat untuk menjalin berkomunikasi. Akan tetapi, Sasaran literasi digital dalam keluarga yang lebih spesifik adalah sebagai berikut.

  1. Meningkatnya jumlah dan variasi bahan bacaan literasi digital yang dimiliki keluarga; 
  2. Meningkatnya frekuensi membaca bahan bacaan literasi digital dalam keluarga setiap harinya;
  3. Meningkatnya jumlah bacaan literasi digital yang dibaca oleh anggota keluarga; 
  4. Meningkatnya frekuensi akses anggota keluarga terhadap penggunaan internet secara bijak; 
  5. Meningkatnya intensitas pemanfaatan media digital dalam berbagai kegiatan di keluarga; dan
  6. Meningkatnya jumlah pelatihan literasi digital yang aplikatif dan berdampak pada keluarga.

    Langkah-langkah Membangun Literasi Digital di Lingkungan Keluarga   :

1.    ~Meningkatkan pengetahuan orangtua Orangtua

    seharusnya tahu situs-situs apakah yang memberi manfaat di internet bagi anggota keluarga dan situs apa yang justru akan merugikan bagi mereka. Dengan demikian orangtua dapat mengarahkan anggota keluarga untuk menggunakan akses internet secara sehat.

2.    ~Komitmen teknologi digital sehat

    Orangtua seharusnya bisa membuat aturan yang dipatuhi bersama dalam penggunaan teknologi digital. Misalnya seluruh anggota keluarga tidak boleh menggunakan gawai pada saat makan, atau tidak membuka situs yang tidak bermanfaat, membatasi jam penggunaan gawai terutama pada saat jam belajar anak-anak.

3.    ~Menyediakan keragaman aktivitas rekreasi

Pada awalnya ketergantungan seseorang pada teknologi digital seringkali dimulai dari aktivitas rekreasi. Banyak ketergantungan pada gawai diawali dengan bermain game komputer, berinteraksi dengan teman-teman melalui media sosial, dan aktivitas rekreatif lainnya. Sudah menjadi hakikat manusia untuk memberikan kenyamanan bagi tubuh ataupun pikirannya melalui aktivitas rekreasi. Kebutuhan terhadap aktivitas rekreasi ini perlu difasilitasi di dalam keluarga dengan menyediakan beragam jenisnya. Dengan adanya aktivitas rekreasi yang beragam, misalnya olahraga atau liburan bersama, maka teknologi digital tidak lagi menjadi satu-satunya pilihan. Seringkali kita mendengar orang tua mengeluhkan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas rekresi bersama. Tanpa disadari hal ini menjadi awal dari ketergantungan pada gawai dan teknologi digital lainnya.

4.      ~Peningkatan kepedulian masyarakat

    Ditinjau dari segi interaksi antar manusia, dunia digital sebenarnya sama saja dengan dunia nyata. Segala norma dan etika yang berlaku di dunia nyata sepatutnya pula diterapkan di dunia digital. Kita tidak bisa seenaknya menyerang pribadi orang lain di dunia maya tanpa konsekuensi yang harus siap kita terima seperti di dunia nyata. Memang disayangkan kemampuan dunia digital untuk menyembunyikan identitas (anonymous) seringkali disalahgunakan untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai norma yang berlaku di masyarakat tanpa harus khawatir konsekuensi yang dihadapi.



  PENERAPAN LITERASI DIGITAL 

DI LINGKUNGAN MASYARAKAT


Definisi Literasi Digital Masyarakat

    Literasi Digital Pilar Masyarakat Informasi Indonesia adalah salah satu program Kementerian Kominfo untuk membangun budaya literasi. Literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif. Mereka tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, jadi korban informasi hoax atau penipuan yang berbasis digital. Dengan demikian, kehidupan sosial dan budaya masyarakat akan cenderung aman dan kondusif.

    Membangun budaya literasi digital perlu melibatkan peran aktif masyarakat secara bersama-sama. Keberhasilan membangun literasi digital merupakan salah satu indikator pencapaian dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Keberhasilan literasi digital yang sesungguhnya, salah satunya terwujud dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan internet secara cerdas dan positif.

    Dengan demikian, kemampuan membaca masyarakat Indonesia, terutama generasi muda perlu diarahkan dengan kecerdasan memahami arus informasi digital dan keadaban bermedia sosial. Kecerdasan menggunakan platform media digital, ketepatan menyebarkan gagasan, sekaligus kejelian mengakses informasi merupakan kecakapan penting pada lini transformasi media sosial kini.


Tujuan Literasi Digital

  • Memfasilitasi dialog dan kerjasama sinergis antar pemangku kepentingan majemuk (multistakeholder) yang inklusif secara berkelanjutan terkait edukasi dan advokasi Literasi Digital kepada masyarakat Indonesia dalam kerangka tata kelola Internet (Internet governance) yang inklusif.
  • Mendorong pengetahuan, minat dan peran aktif warganet (netizen), pelaku industri kreatif, pelaku ekonomi digital serta pemangku kepentingan terkait lainnya tentang Literasi Digital dan turut melakukan diseminasi pengetahuan tentang Literasi Digital melalui beragam kanal dan media yang ada.
  • Melakukan komunikasi publik yang berani, cerdas dan tangkas baik pada tingkat nasional maupun global, terkait perencanaan, pembangunan, pencapaian dan permberdayaan teknologi informasi dan komunikasi dan Literasi Digital di Indonesia
  • Terwujudnya hub-hub di Wilayah NKRI untuk menjadi penghubung antara pusat dan daerah serta merupakan wadah bagi komunitas dalam melakukan literasi bagi masyarakat lokal

Manfaat Literasi Digital Masyarakat 

~ Warga masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi terbaru

~ Terlaksanya rapat online melalui aplikasi-aplikasi digital untuk menjaga interaksi di zaman pandemi ini

Contoh Literasi Digital di Lingkungan Masyarakat

~ Literasi digital di lingkungan masyarakat Menggunakan media internet untuk menggalang dana atau donasi. 

~ Penggunaan media sosial untuk sarana promosi penjualan. 

~ Memakai aplikasi meeting untuk rapat RT. 

~ Menggunakan grup di media sosial untuk menyebarkan informasi yang tepat dan kredibel.



Sumber    :

(https://edukasi.kompas.com/read/2018/12/20/20141271/4-langkah-membangun-literasi-digital-sehat-dalam-keluarga?page=all.)

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/15/142539669/literasi-digital-pengertian-prinsip-manfaat-tantangan-dan-contoh.

https://aptika.kominfo.go.id/2018/11/literasi-digital/ 

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.istockphoto.com%2Fphotos%2Ffamily-smartphone&psig=AOvVaw0kBEt7azU0cGmZAaXbZ7tn&ust=1632630582142000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCNDb7YWlmfMCFQAAAAAdAAAAABAJ

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Farlisakadepolicnews.com%2F2019%2F11%2F04%2Fopini-era-digital-dengan-perilaku-remaja-zaman-now%2F&psig=AOvVaw03BzldzVI3nsMNJ2kt6Ib_&ust=1632630829742000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCOCii4immfMCFQAAAAAdAAAAABAJ

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-zOL69HYuYv8%2FXR4HYdMjLhI%2FAAAAAAAAFRs%2FMY_7gWofLm80sfG4SNRl4CokJL7-wNItQCPcBGAYYCw%2Fs400%2FLiterasiDigital%252B2.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.tozsugianto.com%2F2019%2F07%2Fgerakan-literasi-digital-di-masyarakat.html&tbnid=C8EdM0o4uNzlFM&vet=10CD0QMyiDAWoXChMI4KKLiKaZ8wIVAAAAAB0AAAAAEA8..i&docid=6kG_aUQNj6WfgM&w=310&h=162&q=literasi%20digital%20masyarakat&ved=0CD0QMyiDAWoXChMI4KKLiKaZ8wIVAAAAAB0AAAAAEA8




Komentar

Posting Komentar